“Saya memulaiusaha dari kecil, dari saya masuk kuliah tingkat satu di Fakultas Kedokteran Gigi (Universitas Indonesia/UI),” katanya dalam acara d’Preneur Februari 2015 lalu.
Sudah sejak di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), CT sudah mencari uang sendiri. Namun bukan untuk membiayaihidupnya, melainkan hanya untuk uang jajan
Ia menambahkan, waktu menjadipengusaha ia punya satu karyawan, yaitu dirinya sendiri. Ia menyebutnya sebagai pengusaha informal. Tak terasa waktu terus berjalan sampai sekarang ia menjadipengusaha tulen dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000.
Chairul Tanjung lahir dari sebuah keluarga berada, ayahnya seorang wartawan surat kabar kecil pada jaman orde lama, A.G Tanjung. Pada saat orde baru terbentuk, usaha ayahnya harus ditutup karena tulisannya banyak berseberangan secara politik saat itu dengan penguasa, hal ini membuat orang tuanya harus menjual rumah dan pindah tinggal di kamar losmen yang sempit. Kedua orangtuanya sangat tegas dalam mendidik anak anaknya termasuk Chairul Tanjung. Orang tuanya memiliki prinsip agar keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh, itulah kenapa dengan segala daya dan upaya orang tua Chairul Tanjung selalu berusaha untuk tetap menyekolahkan anak anaknya, tak terkecuali Chairul Tanjung. Ibu Halimah, ibu kandung Chairul Tanjung menyatakan harus menjual kain batik halusnya untuk membiayai Chairul Tanjung masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Chairul Tanjung menuntaskan pendidikannya di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, kemudian dia melanjutkan pendidikan nya di Universitas Indonesia. Selama kuliah Chairul Tanjung dikenal sebagai mahasiswa yang teladan, hal ini terbukti dari penghargaan yang dia peroleh pada tahun 1984-1985 sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.
Insting bisnis Chairul Tanjung dimulai saat dia masih dudukdi bangku kuliah, untuk membiayai kuliahnya Chairul Tanjung sempat membuka usaha fotokopi di Universitas Indonesia, dia juga sempat berjualan kaos dan buku kuliah stensilan, selain itu diajuga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium, namun usahanya belum berhasil. Ketika lulus kuliah dia bersama dengan beberapa rekannya mendirikan PT. Pariarti Shindutama pada tahun 1987 dengan modal awal Rp.150 juta yang dia peroleh dari Bank Exim, kala itu PT Pariarti yang bergerak dalam bidang produksi sepatu anak-anak ekspor mampu memperoleh pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia namun karena adanya perbedaan pandangan dalam hal ekspansi bisnis membuat perusahaan ini harus bubar dan Chairul Tanjung memilih untuk keluar dan memilih untuk membuat perusahaan sendiri.
Setelah keluar dari PT Pariarti, Chairul Tanjung membidik tiga bisnis inti yaitu Keuangan, Properti dan Multimedia. Lalu beridiri lah Para Grup ynag terkenal itu, Perusahaan Konglomerasi ini memiliki Para Inti Holindo sebagai father holding company yang membawahi beberapa sub holding yakni Para Inti Propertindo (properti), Para Global Investindo (bisnis keuangan),dan nti Investindo(media dan investasi), para grup sendiri memiliki sejumlah perusahaan di berbagai bidang, diantaranya:
Para Group mempunyaibeberapa unit usaha yang telah dikenal di publikseperti:
1. Mega Corpora
Perbankan
1. PT Bank Mega Tbk
2. PT Bank Syariah Mega Indonesia
Asuransi
1. PT Asuransi Jiwa Mega Life
2. PT Asuransi UmumMega
Pasar modal
1. PT Mega Capital Indonesia
Pembiayaan
1. PT Para Multifinance
2. PT Mega Auto Finance
3. PT Mega Central Finance
2. Trans Corp
Trans Corpora Media
1. PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)
2. PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7)
3. PT Agranet Multicitra Siberkom (DetikCom)
PT Trans Lifestyle
1. PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk
2. PT Trans Fashion
PT Trans Mahagaya
PT Mahagaya Perdana (Prada, Hugo Boss, MiuMiu, Tod’s, Aigner, JimmyChoo ,Brioni, Celio, Francesco Biasia,Canali, Mango)
3. PT Trans F&B
PT Trans Coffee
PT Trans Ice
PT Naryadelta Prarthana (Baskin Robbins)
4. PT Metropolitan Retailmart (Metro department store)
5. PT Trans Airways
6. PT Trans Rekan Media
7. PT Trans Entertainment
PT Trans Property
1. PT Para Bandung Propertindo (Bandung Supermal)
2. PT Batam Indah Investindo
3. PT Karya Data Mandiri
4. PT Mega Indah Propertindo
5. PT Para Bali Propertindo
6. PT Trans Studio
PT Trans Kalla Makassar (Trans Studio Resort Makassar)
Trans Studio Resort Bandung
PT Trans Retail
PT Carrefour Indonesia
3. PT CT Global Resources
1. PT Para Inti Energy
2. PT Para Energy Investindo
3. PT CT Agro
4. PT Kaltim CT Agro
5. PT Kalbar CT Agro
6. PT Kalteng CT Agro
7. PT Arah Tumata
8. PT Wahana Kutai Kencana
Dalam bidang properti Para Grup memiliki Bandung Supermallyang menghabiskan dana hingga Rp 99 miliar, Bandung Supermal adalah Central Business District di Bandung yang mulai difungsikan pada tahun 1999. Sementara di bidang Investasi, pada tahun 2010 Para Grup melalui perusahaan nya Trans Corp membeli 40% saham Carrefour, MoU pembelian saham ini ditandatangani di Perancis tanggal 12 Maret 2010.
Pada tahun yang sama Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia dan Forbes memasukkan nama Chairul Tanjung sebagai salah satu orang terkaya asal Indonesia, pada tahun 2011 Forbes kembali memasukkan namanya di peringkat 11 orang terkaya di Indonesiadengan nilai kekayaan sebesar 2,1 miliar dolar AS.
Chairul Tanjung meresmikan perubahan nama Para Grup pada 1 Desember 2011 menjadi CT Corp, CT merupakan kependekan dari namanya sendiri, CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding yaitu Mega Corp, Trans Corp dan CT Global resources yang meliputi layanan financial, media, hiburan, baya hidup dan sumber daya alam.
Riwayat Pendidikan
Berikut riwayat pendidikan Chairul Tanjung
★ SD Van Lith, Jakarta (1975)
★ SMP Van Lith, Jakarta (1978)
★ SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
★ Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
★ Executive IPPM (MBA; 1993)
Pemikiran
Bagi Chairul Tanjung yang penting dalam sebuah bisnis itu adalah mengembangkan jaringan atau networking, tidak hanya berteman dengan perusahaan yang sudah ternama karena penting juga untuk membuka hubungan baik sekalipun dengan perusahaan yang belum ternama bahkan Chairul Tanjung menggambarkan hubungan baik dengan pengantar surat sekalipun adalah hal yang penting, jika perusahaan sepi order maka relasi seperti ini bisa dimanfaatkanuntuk membukalagi order.
Dalam hal Investasi Chairul Tanjung tidak alergi bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional, Chairul Tanjung tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan perusahaan perusahaan tersebut menurutnya ini bukan upaya untuk menjual negara namun ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia untuk bisa berdiri dan mejadi tuan rumah di negeri sendiri. Menurut Chairul Tanjung modal memang penting dalam sebuah bisnis namun kemauan dan kerja keras adalah hal lain yang wajib dimiliki oleh seorang pengusaha namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya, baginya membangunkepercayaan pasar sama pentingnya dengan membangun integritas disinilah penting nya jaringan dalam sebuah bisnis.
Bagi generasi muda yang akan terjun berbisnis, Chairul Tanjung berpesan agar generasi muda mau sabar dan menapakitangga bisnis satu persatu karena membangun bisnis itu tidak seperti membalikkan te;apak tangan dibutuhkan kesabaran dan kekuatan agar jangan pernah menyerah, jangan sampai terpancing untuk menggunakan jalan pintas (instant) karena dalam usaha kesabaran adalah kata kuncinya, memang sangat manusiawi jika seseorang dalam berusaha ingin segera mendapatkan hasilnya namun tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.
0 Comments